Kamis, 11 November 2010

God rules vol.1


Bayangkan ketika anda berpergian dari Jakarta menuju Bali melalui jalur darat memakai mobil anda sendiri, berapa banyak rambu2 dan lampu merah/tanda2/jalan Lalu lintas yang akan temui? pasti banyak bukan. Apakah anda memahami tujuan dari rambu2/lampu merah/ tanda2 jalan itu ada dan berlaku? Saya kira sudah pasti. Coba bayangkan jika rambu2/lampu merah/tanda2 jalan itu tidak ada, apakah anda yakin akan sampai ke Bali dengan selamat, bebas dari kecelakaan, atau tidak mengalami kemacetan yang parah. Itulah gunanya rambu2/lampu merah/tanda2 jalan sebagai peraturan yang harus di taati ketika anda sedang dijalan dalam sebuah perjalanan, entah itu berjalan kaki ataupun memakai kendaraan.Tapi yang menjadi pertanyaan, apakah 100% kita dapat mentaati seluruh peraturan itu dengan baik dan benar, saya pribadi berkata tidak. Untuk itu ada yang namanya penghukuman dan pengampunan, bukan sogokan. Penghukuman adalah proses untuk menyadarkan kita akan kesalahan yang kita lakukan agar tidak diulangi lagi, sedangkan pengampunan adalah proses untuk menyadarkan kita akan kesempatan yang diberikan kembali agar kita bisa hidup lebih baik dan benar semakin sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Begitu juga dengan kehidupan rohani, dari awal manusia dijadikan Tuhan sebagai sang pencipta yang menciptakan seisi dunia termasuk manusia didalamnya sudah membuat berbagai peraturan2 dengan tujuan mengatur ketertiban kehidupan manusia dan mendidik manusia untuk menghormati sesama dan Tuhannya, sebagaimana itu telah dicontohkan oleh Tuhannya sendiri terlebih dahulu. Sebagai manusia apakah kita yakin dapat menjalankan segala peraturan2 yang ada secara baik dan benar tanpa melakukan kesalahan? Klu ada manusia yang menjawab ia, jangan2 dia adalah jelmaan Tuhan lageee...!!! Dengan itu ada juga yang namanya penghukuman dan pengampunan yang Tuhan berikan. Dalam sebuah penghukuman yang Tuhan berikan kita tidak dapat menyamakan dengan penghukuman seperti yang manusia lakukan. misalanya kesalahan kita A, belum tentu akan dibalas A, tapi yang pasti kita harus menjalani hukuman itu dengan ikhlas, tanpa takut dan khawatir karena Tuhan akan memampukan kita tuk melewati hukuman itu, sehingga kita sadar dan diharapkan tidak mengulangi kesalahan yang kita lakukan lagi. Maksud dan Tujuan dari hukuman bukanlah sebuah bentuk kekerasan atau kejahatan Tuhan, akan tetapi itu adalah tindakan sayang yang Tuhan berikan. Dalam sebuah pengampunan, ini adalah tindakan dimana Tuhan kembali memberikan kita untuk menyadari bagaimana hukuman itu membangun kita untuk kita menjadi contoh bagi orang lain akan apa yg telah kita lakukan dulu dan sesudah kita hidup kembali dalam progres yang benar, tapi bukan berarti pengampunan ini adalah kesempatan untuk kita tuk berbuat kesalahan lagi.

Setelah saya coba pahami, akhirnya saya mempunyai pernyataan bahwa saya tidak suka dengan kalimat "melanggar peraturan" a.k.a. "break the rules", saya lebih suka dengan kalimat "merombak peraturan" a.k.a "changes the rules". Kenapa? konotasi umum manusia modern dari kata break the rules adalah bentuk radikal guna mencoba untuk menghancurkan peraturan itu, dan biasanya tergantikan dengan hal2 yang negatif, sedangkan changes the rules mempunyai itikat tuk membuat peraturan itu lebih baik, entah meniadakannya atau menggantikannya dengan peraturan yang lebih baik. Berkaitan lagi dengan kehidupan rohani, pemahaman saya ternyata Tuhan sangat fleksibel sekali dan selalu mengupdate peraturan2 yang ada, tetapi bukan meniadakannya. Maksudnya adalah guna menjawab tantangan jaman yang ada, dinamis gak statis.Seringkali dari kita ingin sekali pengampunan, tetapi kenapa tidak mau dihukum terlebih dahulu, padahal sebelum ada pengampunan harus ada penghukuman dulu.

notes : ini adalah tulisan tentang pemahaman dan pengalaman pribadi saya, jadi sangat subjektif, walaupun saya yakin banyak orang yg mempunyai pemikiran seperti yang saya tulis. Seandainya tulisan ini mengundang perdebatan, ya silahkan saja taruh komen anda, atau seandainya saya salah, tolong dibenarkan, kita hidup dalam fleksibitas antara dunia modern dan postmodern.

Gbus :)