Sabtu, 15 Agustus 2009

dua dekade merah putih tersesat dalam dunia yang ditutupin makhluk hidup kabut kelam dunia

disini 90an memasuki era milenium,
langkah awal perjalanan dimana kita memulai sebuah revolusi
muda adalah ikan, ikan yang siap dijaring dalam razia di malam minggu
nafsu muda, menuntun kita pada apa yang ada di balik tembok
dewasa adalah mapan, seperti sampan di tengah laut
tua adalah hikmat, hikmat tuk berhenti berjalan
jaman sudah berubah, tak bisa kau tahan tsunami
patuh dan hormat bukan berarti tunduk
waktu bekerja bermain dengan wanita
waktu arisan bermain dengan pria
waktu sekolah waktunya bercinta
heroin tidur lelap di setiap rumah
sempat terhimpit si murni, berganti dengan si kimia
benci aku pada sampah
sampahpun ada dalam pekarangan hati mereka
generasi yang terlihat semakin membiru
membiru dalam radikalisme
kemudian diujung sana secercah cahaya tergantikan,
ya tergantikan dengan harapan reformasi
reformasi namun kaki masih tercebur lumpur di belakang
reformasi namun hati memaki bhineka tunggal ika

disini awal dekade milenium,
semua mulai terlihat kebablasan
ini bukan kegilaan dan hal fenomenal
ini bukan kemerosotan moral,
hanya perkembangan akal manusia dan hikmat manusia
ini dunia nyata bung, nyata walaupun kabur
hanya penambahan, pengulangan dan pencampuran
hitam menjadi putih, putih menjadi hitam
hitam adalah putih atau putih adalah hitam
kata bijak berkata semua itu relatif,
ya relatif adalah kebenaran yang absolut,
ya kebenaran absolut buat kedagingan,
kedagingan yang larut dalam kabut di dunia
generasi yang sudah berwarna dalamnya laut yang paling dalam
generasi super cerdas dan briliant,
tapi membuat mereka kehilangan arah dan tujuan,
hmm... melek jaringan maya
hidup untuk informasi dan berdewakan pengetahuan
mari bersosialisasi keujung jurang
instant tanpa makan asam garam
pemakan segala dan peminum jiwa
timur dan barat sama saja
diam-diam namun vulgar
atau tak ada kata vulgar, maklum itu hal biasa
privasi dan rahasia adalah konsumsi publik
manusia akan menyeleraskan humanisme
dan akhirnya humanisme adalah tuhan
humanisme tanpa alas dan dasar

Tidak ada komentar: