Minggu, 19 Oktober 2008

CONFUSE & LOVE STORY

Suatu hari, ketika hari itu datang menyapa, tercipta sebuah kisah cinta. Seperti kupu-kupu, kau terbang main di tamanku. Aku adalah bunga matahari yang mempunyai taman hatiku ini, selamat datang kupu-kupu yang manis.
Waktu itu adalah waktu dimana setelah sekian lama aku kembali mekar, mekar dan bebas dari ancaman dan rayuan bunga opium. Walaupun belum terlalu lama dan memang masih agak bandel, tapi aku sudah mulai kembali dapat menghargai matahari yang menyinariku dan bulan yang menemani saat datang gelap. Aku tau bahwa, waktu dan saat ayam berkokok bukan hanya kodrati dari Yang Maha Esa, namun juga sebagai simbol dan pertanda, akan datangnya hari baru yang menyemangatiku untuk melakukan sesuatu yang baru. Begitu juga dalam halnya percintaan.
Pada saat itu juga mataku mulai terbuka melihat secara vertikal dan horisontal, waktu itu memang aku masih terlihat terlalu konvensional, namun pikiran dan hatiku sudah mulai melanglang buana, seperti sebuah buku dalam dan luar bisa saja berbeda #, dan semakin hari, aku pun membebaskan pikiranku dan hatiku dalam banyak hal, namun dalam filter kitab suci yang amin namun selalu aktual, faktual, trendy dan dandy, dan orang melihatku bedecak kagum tapi juga banyak yang mengejek dan memandang sebelah mata, hmm bodo deh, aku bukan orang yang tidak dapat menerima kritik dan saran, namun terkadang apa yang kau anggap baik belum tentu baik untuk orang yang kau sarani dan kritiki atau mungkin aplikasinya memang berbeda tapi sebenarnya tujuannya sama seperti apa yang kau mau, dan memang terlalu sering kita seperti Tuhan, salah dan benar, indah dan jelek, bisa dan tidak bisa ditentukan dengan mudah, hehehe, cuiihhh... Eeeiiitttsss rewind bentar, kembali ke tanda # di atas. Tepat di saat itu datanglah dia, ya ya ya dia seorang kupu-kupu yang manis.
Hihihihi... oh ye, yah sebenernya sih dari dulu sudah ku lirik kupu-kupu itu dan dia memang manis, dan kurasa tak mungkinlah dia main ke tamanku, apalagi untuk terpikat dan jatuh hati kepadaku. Tapi ternyata dugaanku salah, diam-diam dia terpikat juga dengan ku. Berawal dari dari hi dan hello yang cuma basa basi dan formalitas dalam berkenalan, setelah itu langsung ketujuan secara cepat. Tinggallah ditamanku, taman hatiku bukan sangkar emas, kau tetap dapat bebas tuk terbang dan dengan cepat dia menjawab ya dengan segenap hati... namun seperti halnya seks, quickie express, cinta antara aku dan dia berlangsung juga dengan quickie express. Tak tau kenapa? Mungkinkah aku yang salah? Kalau aku yang salah, dimana letak kesalahanku? tak sepata katapun kau ucapkan saat kau meniggalkanku? apa alasanmu? kau seperti dayang-dayang yang duduk di atas pelangi, yang sebentar datang sehabis hujan membuatku jatuh cinta sesudah itu pergi dan lenyap tanpa sebab. Sempat aku geram, walaupun dihati masih ada sejuta cinta, namun apa boleh buat, aku harus tetap belajar tersenyum. aku lebih senang tersenyum lebih awal dan aku selalu usahakan, sebelum aku diberi senyum, dan walaupun aku tidak di beri senyum aku selalu harus tersenyum. Tersenyum dibibir dan tersenyum dihati kepada siapa saja, itu baru positif menurutku.
Waktu berlari, dan aku juga harus berlari, melakukan semua harapan dan cita-cita sambil bersenang-senang dan tetap melakukan hal-hal yang "liar". Tiba-tiba ada saat dimana aku melihatmu, main di sekitar taman hatiku dan kadang-kadang aku merasa kau masuk dan main ke taman hatiku, menyapa ku, dan entah apa maksudnya, tetapi aku mencoba untuk tetap berpikir positif saja. Mungkin hati memang tak dapat berdusta, terkadang rasa itu kembali muncul di permukaan, namun aku belajar seperti seorang musafir untuk tidak menghiraukan oasis tipuan,Karena aku pun tidak tau perasaan mu dan apa alasanmu dalam bibir dan hatimu yang bungkam.
Mungkin saat ini kau sudah berada di taman hati bunga yang gagah dan aku bahagia untuk itu, tapi apakah kebingungan dan kisah cinta ini pernah kau hiraukan? maukah kau berbicara denganku? semua jawabanya ada di tanganmu. Perasaan cinta itu adalah urusanmu, aku hanya ingin penjelasan.


Aku, bunga matahari...

Tidak ada komentar: